Hal-hal yang diharamkan bagi wanita yang sedang haid,
nifas dan sedang dalam keadaan junub: antara lain: Shalat, thawaf, berdiam di
masjid, membaca dan menyentuh Al-Qur’an.
Adapun membawa kitab/buku agama (yang didalamnya ada
ayat-ayat Al-Qur’an) maka diperbolehkan karena itu bukan termasuk mushaf yang
masuk dalam cakupan dalil Al-Qur’an surat Al Waqi’ah ayat 77-79 :
انه لقران كريم * فى كتاب مكنون * لا يمسه الا
المطهرون
Artinya: “sesungguhnya Al-Qur’an ini adalah
bacaan yang sangat mulia * pada kitab yang terpelihara (lawh mahfuz) * tidak
menyentuhnya kecuali hamba-hamba yang disucikan. (QS. Al-Waqi’ah 77-79)
Hukum membaca Al-Qur’an bagi orang junub walaupun tanpa
menyentuh dan membawanya:
1. Jumhur ulama’ tidak boleh, hal ini berdasarkan hadits yang di riwayatkan
oleh اصحاب السنن imam-imam Hadits:
ان النبى صلى الله عليه وسلم كان لا يحجبه عن
القرأة شيئ الا الجنابة. وصصحه الترمذي هذاالحديث.
Artinya: “ Bahwa Nabi Muhammad saw. Bersabda
tidak ada yang menghalangi untuk baca Al-Qur’an kecuali janabah (junub). dan
hadits ini di shahihkan oleh Imam Tirmidzi.
Dalam riwayat lain juga disebutkan:
وللحديث الذي رواه احمد عن على رضي الله عنه قال:
رأيت رسول الله صلى الله عليه وسلم توضأ ثم قرأ شيأ من القران, ثم قال " هكذا
لمن ليس بجنب, اما الجنب فلا ولا اية"
Artinya: “dan dari hadits yang di riwayatkan
Imam Ahmad dari Ali ra. Berkata: “ aku melihat Rasulullah saw. Berwudhu
kemudian membaca sebagian dari ayat Al-Qur’an, kemudian beliau saw. Bersabda:
“beginilah tata cara bagi orang yang tidak junub, sedangkan bagi orang junub
maka tidak boleh membaca walau hanya ayat”.
2. Selain Jumhur (menurut imam Bukhari: boleh bagi wanita yang haid membaca
ayat Al-Qur’an- madzhab Maliki –المالكية- boleh bagi wanita yang sedang haid dan nifas
membaca Al-Qur’an dalam masa masih menetesnya darah akan tetapi apabila darah
sudah tidak menetes lagi-mampet- maka tidak diperbolehkan membaca nya kecuali
mandi junub terlebih dahulu hal ini dikarenakan memungkinkan baginya untuk
melakukan bersuci).
Adapun apabila hanya sekedar membaca Hadits,
membaca dzikir (selain/di luar Al-Qur’an), membaca shalawat atas nabi Muhammad
saw., menjawab muadzin maka tidak di makruhkan dan juga tidak diharamkan.
Hukum wanita membaca Al-Qur’an dengan kepala terbuka
(tidak menutup aurat) atau dengan memakai pakaian yang biasa diguanakan didalam
rumah?
Boleh selama tidak ada ajnabi (laki-laki bukan
muhrom/muhrim) akan tetapi yang lebih ufdhal
menutup aurat,dalam keadaan suci dan menghadap kiblat.
Hukum wanita yang haid, nifas masuk kedalam masjid.
1.
Menurut Jumhur Ulama’ Tidak boleh walaupun
dengan niat untuk belajar agama, hal ini berdasarkan atas larangan Nabi
Muhammad saw.sebagaimana yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Ibnu Majah.
2.
Menurut Zaid bin Tsabit, Boleh selama yakin
akan terjaganya darah tidak akan keluar dan mengenai masjid. Wallahu ‘Alam
Disarikan oleh: Kholid Ma'mun, dari kitab فتاوى واحكام للمرأة المسلمة- لفضيلة الشيخ عطية
صقر hal 31-32
Tidak ada komentar:
Posting Komentar