Selasa, 22 April 2014

Hukum Wanita Mengerjakan Sholat Jum’at

Sholat Jum’at tidak diwajibkan bagi wanita, hal ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Al Hakim ra.
الجمعة حق واجب على مسلم فى جماعة, الا اربعة: عبد مملوك او امرأة او صبي او مريض
Artinya:” Shalat jum’at itu perkara hak yang diwajibkan atas setiap orang Islam dengan berjama’ah, dikecualikan empat macam orang: (1) hamba sahaya yang dimiliki (2) perempuan (3) kanak-kanak (4) orang sakit.” (Riwayat Abu Dawud dan Hakim).
Dalam riwayat lain juga disebutkan dari Umi Atiyah dari Ibnu Huzaimah:
نهينا عن اتباع الجنائز ولا جمعة علينا
Artinya: “kita dilarang untuk mengikuti jenazah dan tidak ada (tidak wajib) shalat jum’at bagi kita”
Meskipun demikian apabila wanita mengerjakan shalat jum’at  maka dianggap sah dan cukup sebagai ganti shalat dzuhur (menurut kesepakatan ulama’).
Apakah shalat Jum’at disunahkan bagi wanita?
Ada beberapa pendapat tentang hal ini:
1.      Menurut pendapat madzab Hanafi (الاحناف) yang lebih utama bagi wanita (baik wanita yang ‘ajuz/ sudah tua ataupun tidak) adalah mengerjakan shalat dzuhur di rumah hal ini berdasar Karena ada larangan bagi wanita untuk mengerjakan shalat jum’at sebagaimana hadits diatas.
2.      Menurut pendapat madzhab Maliki (المالكية) apabila wanita sudah tua dan tidak menarik lagi bagi pandangan laki-laki maka hukumnya boleh untuk melaksanakan shalat jum’at, apabila wanita tersebut bisa menarik pandangan laki-laki maka hukumnya makruh, dan apabila wanita yang masih gadis dan dikhawatirkan akan timbul fitnah maka hukumnya adalah haram akan tetapi apabila tidak timbul fitnah maka hukumnya makruh.
3.      Menurut pendapat madzhab Syafi’i (الشافعية) makruh bagi wanita mendatangi jama’ah apabila bisa menarik laki-laki, atau tidak menarik laki-laki akan tetapi wanita dalam keadaan bersolek dan memakai wangi-wangian.
4.      Menurut penapat madzhab Hanbali (الحنابلة) wanita boleh mendatangi jama’ah apabila tidak bersolek, sedang apabila datang dengan bersolek maka hukumnya makruh.
Semua pendapat diatas berlaku apabila wanita tersebut diizinkan oleh wali nya untuk melaksanakan shalat jum’at sedang apabila tidak di izinkan maka hukumnya haram.
Wallahu ‘Alam
Disarikan oleh Kholid Ma'mun, dari kitab الفتاوى  من احسن الكلام فى الفتاوى والاحكام – لفضيلة الشيخ عطية صقر juz 1 halaman 627

Tidak ada komentar:

Posting Komentar