Sholat Jum’at tidak diwajibkan bagi wanita, hal ini
berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Al Hakim ra.
الجمعة حق واجب على مسلم فى جماعة, الا اربعة:
عبد مملوك او امرأة او صبي او مريض
Artinya:” Shalat jum’at itu perkara hak yang
diwajibkan atas setiap orang Islam dengan berjama’ah, dikecualikan empat macam
orang: (1) hamba sahaya yang dimiliki (2) perempuan (3) kanak-kanak (4) orang
sakit.” (Riwayat Abu Dawud dan Hakim).
Dalam riwayat lain juga disebutkan dari Umi Atiyah dari
Ibnu Huzaimah:
نهينا عن اتباع الجنائز ولا جمعة علينا
Artinya: “kita dilarang untuk mengikuti
jenazah dan tidak ada (tidak wajib) shalat jum’at bagi kita”
Meskipun demikian apabila wanita mengerjakan shalat
jum’at maka dianggap sah dan cukup
sebagai ganti shalat dzuhur (menurut kesepakatan ulama’).
Apakah shalat Jum’at disunahkan bagi wanita?
Ada beberapa pendapat tentang hal ini:
1.
Menurut pendapat madzab Hanafi (الاحناف) yang lebih utama bagi wanita (baik wanita
yang ‘ajuz/ sudah tua ataupun tidak) adalah mengerjakan shalat dzuhur di rumah
hal ini berdasar Karena ada larangan bagi wanita untuk mengerjakan shalat
jum’at sebagaimana hadits diatas.
2.
Menurut pendapat madzhab Maliki (المالكية) apabila wanita sudah tua dan tidak menarik
lagi bagi pandangan laki-laki maka hukumnya boleh untuk melaksanakan shalat
jum’at, apabila wanita tersebut bisa menarik pandangan laki-laki maka hukumnya
makruh, dan apabila wanita yang masih gadis dan dikhawatirkan akan timbul
fitnah maka hukumnya adalah haram akan tetapi apabila tidak timbul fitnah maka
hukumnya makruh.
3.
Menurut pendapat madzhab Syafi’i (الشافعية) makruh bagi wanita mendatangi jama’ah apabila
bisa menarik laki-laki, atau tidak menarik laki-laki akan tetapi wanita dalam
keadaan bersolek dan memakai wangi-wangian.
4.
Menurut penapat madzhab Hanbali (الحنابلة) wanita boleh mendatangi jama’ah apabila tidak
bersolek, sedang apabila datang dengan bersolek maka hukumnya makruh.
Semua pendapat diatas berlaku apabila wanita tersebut
diizinkan oleh wali nya untuk melaksanakan shalat jum’at sedang apabila tidak
di izinkan maka hukumnya haram.
Wallahu ‘Alam
Disarikan oleh Kholid Ma'mun, dari kitab الفتاوى
من احسن الكلام فى الفتاوى والاحكام – لفضيلة الشيخ عطية صقر juz 1 halaman 627
Tidak ada komentar:
Posting Komentar