Rabu, 30 November 2011

ANALISIS TENTANG IJTIHAD UMAR


           Umar ibn al-Khathab adalah sosok tokoh yang cerdas, keras dan sangat pemberani dalam mengeluarkan pemikiran-pemikirannya, meskipun pemikiran tersebut berbeda dan bahkan bertentangan dengan pemikiran para sahabat yang lain ataupun bahkan bertentangan dengan teks yang terdapat dalam Al-Qur’an maupun As-Sunnah”. Berkat keberanianya tersebut Umar menjadi tokoh kontroversial, banyak diantara ijtihad atau pemikirannya yang mengudang perdebatan yang menarik untuk dikaji.
Dalam sejarah dapat ditemukan bahwa Umar ibn Al-Khathab merupakan seorang sahabat yang sangat kreatif. Kreatifitas itu memberi kesan bahwa Umar, sekalipun beriman teguh dan percaya secara penuh akan kebenaran Nabi Muhammad saw. Tetapi dia tidak dogmatis buta. Dengan demikian, muncullah inovasi-inovasi dan  kebijaksanaan hukum dari pemikirannya yang tidak dicontohkan oleh Nabi Muhammad saw. Dan bahkan-menurut sebagian orang yang kurang memahami jalan pemikiran Umar-secara sepintas menyalahi tuntutan Al-Qur’an. Kesalahpahaman sementara orang itu terletak pada ketidaktahuan mereka akan illat yang digunakan Umar. Dalam hal ini Umar sangat menekankan pada keadilan dan kemaslahatan. Contoh pertama: sikap penolakan Umar terhadap ghanîmah (harta rampasan perang)  yang berupa tanah khususnya, hal ini jelas bertentangan dengan peraturan Allah swt. Dalam surat Al-Anfal [8]: ayat 41, kedua: penolakannya terhadap hak Muallaf menerima zakat sebagaimana yang terdapat dalam surat At-Taubah ayat 60, ketiga: sikap penolakan Umar tidak memotong tangan pencuri sebagaimana yang terdapat dalam surat al-Māidah [5]: ayat ke 38. keempat: melipatgandakan hukuman bagi peminum khamr sampai 80 kali cambukan, kelima: menghitung thalāq tiga kali dalam satu majlis, keenam: menggugurkan hukuman zina, ketujuh: melarang menikah dengan ahli kitab.
Ketujuh  ijtihad dari beberapa ijtihad Umar yang dianggap bersebrangan dengan nash ini pada dasarnya hanya terletak dalam implementasinya akan tetapi dalam esensinya adalah sama. Karena Umar dalam memaknai sebuah nash selalu dikaitkan dengan situasi kondisi yang menyertainya, yang secara faktual memiliki perbedaan signifikan dengan situasi maupun keadaan pada zaman Rasulullah saw. Maupun pada zaman khalifah Abu Bakar ra. Selain alasan yang dikemukakan diatas pemikiran Umar juga didasari oleh pertimbangan mendatangkan kemaslahatan dan menolak kemafsadatan (جلب المصالح ودرأالمفاسد) dan hal ini sejalan dengan tujuan maqāshid al-syarīah.
Berdasarkan atas pertimbangan hal diatas dan setelah penulis kritisi melalui berbagai bahan bacaan terutama melalui bacaan referensi yang menjelaskan tentang ijtihad Umar maka penulis berkesimpulan bahwa pemikiran tersebut berbeda dalam implementasinya akan tetapi sama dalam hal sepirit dan esensi dari maqāshid al-syarīah., sehingga dalam pandangan penulis ijtihad-ijihad Umar tersebut masih dalam koridor Islam atau tidak bertentangan dengan nash karena ijtihad-ijtihad tersebut sesuai dengan maqāshid al-syarīah yang berprinsipkan atas dasar mendatangkan kemaslahatan dan menolak kemafsadatan (جلب المصالح ودرأالمفاسد).

Kamis, 24 November 2011

المسجد الحرام

MASJIDIL HARAM

PDF Cetak E-mail

1. MASJIDIL HARAM

Masjidil HaramMasjid ini berbentuk empat persegi dan dibangun mengelilingi Ka’bah, berbeda dengan masjid manapun didunia, shaf di Masjidil Haram ini berbentuk lingkaran, semuanya menghadap ke Ka’bah yang berada di tengah-tengah. Ini merupakan keunikan yang tidak dimiliki masjid manapun di dunia. Adapun Spesifikasi Masjidil Haram :
  • Luas Masjidil Haram ± 656.000 m², dapat menampung 730.000 jamaah dalam satu waktu sholat berjamaah pada hari biasa dan lebih dari 1juta jamaah pada musim Haji
  • Memiliki Tiga Lantai
  • Menara berjumlah tujuh buah
  • Keistimewaan masjid ini adalah : Sholat di masjid ini lebih utama dari sholat 100.000 kali di masjid lain.
altPINTU MASJIDIL HARAM 
Masjidil Haram adalah masjid Raksasa hingga memiliki sangat banyak pintu yaitu ada 4 pintu utama dan 45 pintu biasa, tiap pintu memiliki nama sendiri karena banyaknya jumlah pintu tersebut tak heran jika banyak jamaah yang tersesat ketika keluar dari Masjidil Haram. Inilah nama-nama Bab (pintu) Masjidil Haram :
  1. Bab Shafa
  2. Bab Darul Arqam
  3. Bab Ali
  4. Bab Abbas
  5. Bab Nabi
  6. Bab Babussalam
  7. Bab Bani Syaibah
  8. Bab Huju
  9. Bab Mudda’a
  10. Bab Ma’ala
  11. Bab Marwat
  12. Bab Quraisy
  13. Bab Afqodisiyah
  14. Bab Oziz Thuwa
  15. Bab Umar Abdul Aziz
  16. Bab Murod
  17. Bab Hudaibiyah
  18. Bab Babussalam Jahid
  19. Bab Garoroh
  20. Bab Alfatah
  1. Bab Faruq Umar
  2. Bab Nadwah
  3. Bab Syamsiyah
  4. Bab Al-Qudus
  5. Bab Umrah
  6. Bab Madinah Munawarah
  7. Bab Abubakar Sidiq
  8. Bab Hijrah
  9. Bab Umi Hani
  10. Bab Ibrahim
  11. Bab Wada
  12. Bab Malik Abdul Aziz
  13. Bab Alyad
  14. Bab Bilal
  15. Bab Hunsisni
  16. Bab Ismail

KA’BAH

Adalah bangunan yang menyerupai bentuk kubus, tempat ini merupakan bangunan pertama yang ada diatas muka bumi yang digunakan sebagai kiblat dalam menjalankan ibadah Shalat oleh umat Islam, sebagai mana firman Allah SWT dalam (QS. Ali Imran : ayat 96) yang artinya;
“Sesungguhnya permulaan rumah yang dibuat manusia untuk tempat beribadah itulah rumah yang di Bakkah (Mekkah), yang dilimpahi berkah dan petunjuk bagi alam semesta”.
Ka’bah disebut pula Baitullah (Rumah Allah) atau Baitul Atiq (Rumah Kemerdekaan) dibangun berupa tembok persegi empat dari batu-batu besar berwarna kebiru-biruan yang berasal dari gunung-gunung sekitar Mekkah. Fondasinya dari batu marmer setebal ± 25 cm, pembangunan Ka’bah menurut sejarah berlangsung 10 generasi.
  1. Generasi I oleh Malaikat ± 2.000 tahun sebelum Nabi Adam diciptakan
  2. Generasi II oleh Nabi Adam
  3. Generasi III oleh Nabi Syits putra Nabi Adam
  4. Generasi IV oleh Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail
  5. Generasi V oleh suku Amaliqah
  6. Generasi VI oleh suku Jurhum
  7. Generasi VII oleh Qushai bin Kilab
  8. Generasi VIII oleh Abdul Muthalib
  9. Generasi IX oleh suku Quraisy
  10. Generasi X oleh Abdullah bin Zubair
Setiap sudut dinding Ka’bah memiliki nama :
  • Sebelah Utara Rukun Iraqi (Irak)
  • Sebelah Barat Rukun Syami (Suriah)
  • Sebelah Selatan Rukun Yamani (Yaman)
  • Sebelah Timur Rukun Aswad (Hajar Aswad)

titleKISWAH

Adalah Penutup keempat dinding Ka’bah yang tergantung dari atap sampai kaki terbuat dari kelambu sutra hitam, lebar total 658 M² biaya yang dikeluarkan untuk pembuatan kiswah in 17.000.000 riyal dengan tenaga kerja sebanyak 240 orang, hal ini telah dilakukan sejak zaman Nabi Ismail.
Kiswah tiap tahun diganti, dilakukan pada tanggal 10 Djulhijjah ketika para jamaah sedang berada di Mina, Kiswah ini dihiasi dengan tulisan Al-Qur’an yang disulam secara khusus dengan benang emas.

titlePINTU KA’BAH

Disebut juga dengan nama Al-Burk, ini terbuat dari bahan emas murni 99 karat, dengan berat keseluruhan 280 kg. Letak pintu ini dari lantai thawaf adalah 2,25 meter sedangkan daun pintu itu sendiri panjangnya 3,06 meter dengan lebar 1,68 meter. Pintu yang sekarang ini adalah hadiah dari Raja Khalid bin Abdul Aziz, karena dalam sejarahnya pintu ini telah berubah-ubah baik dari bahan baku,seni dan bentuknya. Hadits Nabi yang mengatakan ; “Siapa yang masuk ke Baitullah berarti dia masuk dalam kebaikan, keluar dari kejahatan dan dia mendapatkan ampunan” (HR. Ath –Thabrani dari Ibnu Abbaas).

titleHAJAR ASWAD

Adalah batu hitam yang terletak disudut sebelah tenggara Ka’bah, yaitu sudut dimana Thawaf dimulai. Hajar Aswad berasal dari syurga yang dibawa oleh Malaikat Jibril atas perintah Allah SWT, batu ini terdiri dari 8 keping yang terkumpul diikat dengan lingkaran perak.

altMIHZAB (Talang Emas)

Talang air ini dulunya tidak ada karena Ka’bah belum memiliki atap, namun pada saat renovasi Ka’bah yang dilakukan suku Quraisy, bangunan ini diberi atap, hingga memerlukan talang air. Talang air sering diganti dan yang ada sekarang adalah hadiah dari Sultan Abdul Majid Khan Bin Sultan Muhammad Khan dari Konstantinopel pada tahun 1276 H (1859 M) bahannya dilapisi emas seberat 40 kg. Pada tahun 317 H. Letak talang emas ini persis di depan Hijr Ismail, tempat dimana talang ini berada oleh Khalifah Utsman disebut pintu surga.

Maqom Ibrahim

MAQAM IBRAHIM

Adalah tempat bekas berdirinya Nabi Ibrahim AS tatkala membangun Ka’bah dan terbuat dari batu dan salah satu Mu’jizat yang diberikan Allah SWT kepada Nabi Ibrahim, batu tersebut dapat naik dan turun sesuai kehendak Nabi Ibrahim AS ketika membangun tembok Ka’bah. Letak maqam Ibrahim berhadapan dengan Pintu Ka’bah.

 

altHIJIR ISMAIL

Adalah salah satu bagian dari Ka’bah, dipagari oleh tembok rendah (al-Hatim) berbentuk setengah lingkaran. Ditempat ini sering dipakai jamaah Haji maupun Umrah untuk melakukan sholat sunnah karena diyakini sebagai salah satu tempat yang mustajab untuk berdo’a, Hijir Ismail ini dahulu adalah pondasi rumah keluarga Ibrahim.

altMULTAZAM

Adalah dinding atau tembok antara Hajar Aswad dengan pintu Ka’bah. Tempat ini dipergunakan oleh jamaah Umrah maupun Haji untuk bermunajat kepada Allah SWT setelah selesai melakukan thawaf. Jarang orang tidak meneteskan air mata disini, disamping terharu akan kebesaran Allah SWT, Multazam juga salah satu tempat paling musatajab, sebagaimana yang dinyatakan Rasulullah dalam haditsnya yang diriwayatkan oleh Imam al-Baihaqi dari Ibnu Abbas yang artinya :
“Antara Rukun Hajar Aswad dan pintu Ka’bah disebut Multazam. Tidak ada orang yang meminta di Multazam, melainkan Allah SWT Kabulkan permintaannya itu”.

altZAM-ZAM

Dalam bahasa arab berarti air yang melimpah, sumur di bawah tanah yang terletak ± 20 meter sebelah Tenggara Ka’bah ini mengeluarkan air bersih dan jernih yang tiada henti, dan diamanatkan agar sewaktu meminum air Zam-zam harus niat. Sebelum minum air zam-zam kita menghadap ke Ka’bah bermunajat kepada Allah SWT sebagai berikut :
Bismillahirrahmaanirrahiim
“Ya Allah, aku mohon pada-Mu ilmu pengetahuan yang bermanfaat, rezeki yang luas dan disembuhkan dari segala macam penyakit”.
Tentang air Zamzam ini sejarahnya tidak dapat dipisahkan dari isteri Nabi Ibrahim AS yaitu Siti Hajar dan putranya Ismail AS, waktu itu Ismail AS ibunya ditinggalkan oleh Nabi Ibrahim AS di Mekkah, mereka kehabisan air minum, maka Siti Hajar berlari kecil dari Bukit Shafa ke Bukit Marwah sebanyak 7 kali (sekarang dikenal dengan Sa’i) untuk mendapatkan air, namun tak menemukan setetes air pun. Hingga akhirnya Allah SWT mengkarunia Siti Hajar beserta Nabi Ismail AS mata air yang terus mengalir dan dapat dinikmati hingga kini oleh seluruh umat islam yang berhaji maupun umrah.

altMAS’A

Adalah sebutan untuk tempat para jamaah haji/umrah melakukan Sa’i, yang dibangun untuk menghubungkan antara Bukit Shafa dan Bukit Marwah. Terbuat dari lantai pualam sepanjang 405 m. Jamaah haji/umrah yang melakukan Sa’i harus melalui jalur tersebut sebanyak 7 kali pulang pergi, kini telah dibangun menjadi dua tingkat, jumlah jarak yang ditempuh antara Shafa dan Marwah adalah 7 x 405 m = 2.835 meter.
 

Rabu, 23 November 2011


Bottom of Form
PANDUAN LATIHAN MANASIK HAJI
DI
PONDOK PESANTREN MODERN DAAR EL ISTIQOMAH
Kesawon-Sukawana-kota Serang
Sabtu, 26 Nopember 2011
No
Waktu
Acara/ Tempat
Kegiatan

Keterangan
1
07.30-07.55
Masjid Istiqomah
Persiapan Pelaksanaan Kegiatan manasik haji (jama’ah telah melaksanakan umroh)
Jama’ah di pimpin ketua kelompok masing-masing

2
07.55-08.00
Kumpul di Miqot (lapangan futsal)
seluruh siswa telah berada di miqot dengan kelompok hajinya masing-masing. Ketua kelompok bertanggung  jawab atas ketertiban kelompok hajinya masing-masing.
Seluruh siswa di bariskan dengan tertib dan rapi sesuai kelompok

3
08.00-08.05
Masjid Istiqomah
Seluruh siswa memakai ihram sambil berniat ihram dengan lafadz niat sbb:
نويت الحج واحرمت به لله تعالى

Setelah memakai pakaian ihram, jama’ah mengumandangkan bacaan talbiah sebanyak 1x sebelum shalat sunah ihram dengan lafadz sbb:
لبيك اللهم لبيك , لبيك لا شريك لك لبيك , ان الحمد والنعمة لك والملك لا شريك لك,
Setiap selesai talbiah di sunnah kan membaca shalawat kepada Nabi:
اللهم صل على سيدنا محمد وعلى ال سيدنا محمد



Lafadz niat haji





Lafadz talbiah
4
08.05-08.10
Sholat sunah iharam (masjid istiqomah)
اصلى سنة الاحرام ركعتين لله تعالى
Lafadz niat shalat sunnah ihram

5
08.10-08.20
Berangkat ke mina dan  menginap di mina –melaksanakan sholat 5 waktu- sehingga pagi tanggal 9 dzulhijjah  (masjid istiqomah)
Seluruh siswa menuju Mina  dengan tertib dan teratur sambil mengumandangkan takbir, tahmid serta tahlil sebagai berikut:
لبيك اللهم لبيك , لبيك لا شريك لك لبيك , ان الحمد والنعمة لك والملك لا شريك لك, اللهم صل على محمد وعلى ال محمد. اللهم انا نسئلك رضاك والجنة ونعوذ بك من سخطك والنار. ربنا اتنا فى الدنيا حسنة وفى الاخرة حسنة وقنا عذاب النار
Tanggal 8 dzulhijjah-Para ketua kelompok memimpin kelompoknya di bawah pengawas darian pembimbing  kelompok
6
08.20-08.35
Di mina
Siswa bermalam di Mina di tenda masing-masing
Tgl 8 Dzulhijjah (siang s/d pagi)
7
08.35-08.45
Wukuf di Arafah
(masjid Abu Bakar)

Jama’ah berdo’a, berdzikir dan beristighfar  menunggu waktu dzuhur (seluruh jama’ah merenungi kebesaran Allah dan segala kesalahan diri yang pernah dilakukan)
Tgl 9 dzulhijjah (pagi s/d siang)


8
08.45-09.00



09.00-09.10
Wukuf di Arafah,
Mendengarkan Khutbah wukuf

Shalat dzuhur dan asar berjama’ah
(masjid Abu Bakar)
Waktu dzuhur/ wukuf tiba, lalu pelaksaanaan Khutbah Wukuf,



kemudian di lanjut dengan shalat dzuhur dan ashar jama qashar taqdim (dzuhur 2 raka’at dan asar 2 raka’at, dilaksanakan di waktu dzuhur)
Lafadz niat shalat dzuhurnya sbb:
اصلى فرض الظهر ركعتين قصرا مجموعا اليه العصر لله تعالى

Lafadz niat asarnya sbb:
اصلى فرض العصر ركعتين قصرا مجموعا مع الظهر لله تعالى









Lafadz niat shalat dzuhur


Lafadz niat shalat asar
9
09.10-09.20









09.20-09.30










Wukuf di Arafah









Shalat Maghrib dan Isya’ berjama’ah
Setalah melaksanakan shalat Dzuhur dan Asar seluruh jama’ah berdo’a, berdzikir dan beristighfar sambil menunggu waktu shalat Maghrib dan isya’.
Adapun bacaan bacaan dzikir dan do’a yang sunah dibaca ketika itu adalah sebagai berikut:
لبيك اللهم لبيك , لبيك لا شريك لك لبيك , ان الحمد والنعمة لك والملك لا شريك لك , استغفر الله العظيم الذي لا اله الا هو الحي القيوم واتوب اليه, الله اكبر الله اكبر الله اكبر لا اله الا الله والله اكبر الله اكبر ولله الحمد

Shalat Maghrib dan Isya di lakukan dengan berjama’ah dan di qasar jama’ taqdim (magrib 3 rekaat dan isya 2 rekaat, dilaksanakan waktu shalat maghrib )
Lafadz niat shalat Maghribnya adalah sbb:
اصلى فرض المغرب ثلاث ركعات مجموعا اليه العشاء لله تعالى

Lafadz shalat isya’nya adalah sebagai berikut:
اصلى فرض العشاء ركعتين قصرا مجموعا مع المغرب لله تعالى    





Lafadz zikir dan do’a wukuf








Lafadz shalat magrib


Lafadz shalat isya’


10
09.30-09.40
Berangkat ke muzdalifah (depan masjid Abu Bakar)
Setelah isya jama’ah mulai berangkat ke Muzdalifah untuk melakukan Mabit (menginap) dan juga mencari dan mengumpulkan kerikil untuk melontar jumroh di Mina keesokan harinya
9 dzul hijjah (malam hari ba’da shalat isya’)
11
09.40-09.50
Mabit di Muzdalifah (depan masjid Abu Bakar)
Jama’ah Mabit (menginap) di Muzdalifah. Istilah mabit (menginap) bukan berarti tidur di Muzdalifah, tapi hanya melalui pertengahan malam di Muzdalifah jadi bisa saja mabit itu hanya 1 jam
Melewati tengah malam tanggal 9 Dzulhijjah
12
09.50-10.00
Berangkat ke Mina (Lapangan bola)
Setelah Mabit, para jama’ah berangkat menuju Mina untuk melakukan jumroh dengan membawa kerikil –kerikil yang sudah di siapkan di Muzdalifah
10 Dzulhijjah (setelah melalui tengah malam)
13
10.00-10.05
Melontar Jumroh Aqabah
Tiba di Mina, setelah shalat subuh jama’ah melontar jumroh Aqabah. Lontaran jumrah dilakukan sebanyak 7 lontaran dengan 7 batu kerikil .
Setiap melontar jumrah jama’ah membaca lafadz sbb:
بسم الله الله اكبر, رجما للشياطين

Setelah melakukan lontaran jumroh Aqabah pertama ini, lalu jama’ah melakukan Tahallul (memotong rambut minimal 3 helai) awal.
Setelah tahallul awal, jama’ah kembali ke Mina untuk bermalam guna  melontar jumroh kembali keesokan harinya

اذا رمى احدكم جمرة العقبة وحلق فقد حل له كل شيء الا النساء
Boleh pakai pakaian biasa kembali (tidak pakai ihram) setelah tahallul awal, kemudian jama’ah
Melaksanakan thawaf ifadhah dan sa’I setelah itu tahallul qubro (tahallul tsani)- mestinya praktek sebenarnya dari nomer 13 ini langsung ke nomor 16-20 hanya saja supaya lebih praktis dan efisien waktu lempar jumrah di laksanakan sekaligus.

10 dzul hijjah (bada subuh)



Lafadz do’a ketika melontar





menginap di mina (di tenda)





Thawaf  ifadhah dilaksanakan tanggal 10 dzulhijjah
14
10.15-10-30
Melontar Jumroh Ula, Wustho dan Aqabah masing-masing 7 kali lontaran (21 lontaran)
Ba’da Subuh jama’ah kembali melontar jumroh. Dimulai dengan Jumoh Ula, lalu Wustho dan terakhir Jumroh Aqabah.
Setelah itu jama’ah balik ke Mina untuk bermalam
11 Dzul Hijjah (ba’da subuh)
Di tenda
15
10.30-10.45
Melontar Jumroh Ula, Wustho dan Aqabah masing masing 7 kali (21 lontaran)
Ba’da subuh jam’ah kembali melontar jumroh. Di mulai dengan jumroh ula, lalu Wustho dan terakhir Jumroh Aqabah.
Setelah itu jama’ah balik ke Mina untuk bermalam
12 Dzulhijjah (ba’da subuh)

Di tenda
16
10.45-10.55
Ke Masjidil Haram (lapangan bola)
Jama’ah memasuki Masjidil Haram sambil membaca do’a (di sunnahkan lewat melalui BAB ASSALAM):
اللهم افتح لى ابواب رحكتك
Jama’ah berdo’a kepada Allah ketika melihat Ka’bah pertama kali dengan do’a sbb:
اللهم زد هذالبيت تشريفا وتعظيما وتكريما ومهابة
13 Dzul hijjah (siang)

Do’a masuk ke masjidil haram


Do’a melihat ka’bah pertama kali
17
10.55-11.25
Thawaf (berputar ke arah kiri sambil mengelilingi ka’bah) ifadhah


(lapangan bola)
Jama’ah secara teratur mulai mengelilingi ka’bah sebanyak 7 kali putaran di mulai dari Rukun Hajarul asawad dengan sama-sam membaca:
بسم الله الله اكبر
(menghadap ke ka’bah dan mengangkat tangan kanan serta mencium tangan itu atau dengan mencium hajaru aswad)
سبحان الله والحمد لله ولا اله الا الله والله اكبر ولا حول ولا قوة الا باالله العلي العظيم




بسم الله الله اكبر ربنا اتنا فى الدنيا حسنة وفى الاخرة حسنة وقنا عذاب النار


Do’a ketika  di rukun hajarul aswad







Do’a ketika di rukun yamani
18
11.25-11.35
Minum air zam-zam (lapangan sepak bola Daar El  Istiqomah)
Ketika minum air zam-zam jama’ah membaca:
اللهم انى اسئلك علما نافعا ورزقا واسعا وشفاعا من كل داء وسقم برحمتك يا ارحم الراحمين

Do’a ketika meminum air zam-zam
19
11.35-11.50
Sa’I (lari-lari kecil antara shafa dan marwah)
Setelah minum air zam-zam, jama’ah lalu melaksanakan Sa’I antara bukit Shafa – Marwah sebanyak 7 x dihitung dari Shafa ke Marwah 1x, lalu dari Marwah ke Shafa 1x dan seterusnya. Lari-lari kecil (jalan cepat) dimulai dari batas tanda yang sudah tersedia  sampai batas tanda yang sudah tersedia. Sambil melakukan Sa’I para jama’ah terus mengumandangkan gema takbir sebagai berikut:
الله اكبر الله اكبر الله اكبر, لا اله الا الله والله اكبر, الله اكبر ولله الحمد, الله اكبر كبيرا والحمد لله كثيرا وسبحا ن الله بكرة واصيلا, لا اله الا الله وحده صدق وعده ونصر عبده واعز جنده وهزم الاحزاب وحده , لا اله الا الله والله اكبر , الله اكبر ولله الحمد



ابداء بما بداء الله ورسوله ان
 الصفا والمروة من شعا ئر الله فمن حج البيت اواعتمر فلا جناح عليه ان يطوف بهما ومن تطوع خيىرا فان الله شاكر عليم








Lafadz takbir






Lafadz Do’a Sa’i
                                                                       
                                                                                    Serang, 23 Nopember 2011

                                                                                              Penyusun

                                                                                          H. Kholid Ma’mun, MA