التوكّل
Fasal VII
Tentang Tawakkal
- Orang yang hati telah terpengaruh warisan rizki, pangan ataupun sandang, sungguh jarang sekali yang dapat memusatkan perhatiannya untuk mencapai akhlak karimah dan obsesi yang mulia.
- Setiap orang nharus mampu menundukkan nafsunya dengan cara banyak-banyak beramal shaleh, sehingga tidak ada peluang menuruti hawa nafsunya.
- Segala kebutuhan dan rizki pelajar di penuhi Allah
" من تفقّه فى دين الله كفاه الله تعالى همّه ورزقه من حيث لايحتسب "
- Sudah sepatutnya setiap pelajar bersikap tawakkal dalam menuntut ilmu, jangan menghiraukan warisan rizki dan jangan mengotori hati dengan hal tersebut
- Orang yang berakal tidak boleh diselesaikan dengan urusan duniawi, sebab bukan membahayakan hati, akal dan badan dan merusak amal kebaikan.
- Boleh memperhatikan warisan duniawi selama tidak merusak hati, akal, badan dan amal kebajikan sehingga mendistorsi kekusyuan dalam sholat = amal akherat juga.
- ولا بدّ لطالب العلم من تقليل العلائق الدنيوّّّية بقدر الوسع, ولهذا اختاروا الغربة
Mengisolasi diri
- Harus sanggup menderita susah payah dalam perjalanan belajar (study tour) nya. Contoh Nabi Musa As
- Pahala tholabul ilmi lebih besar dari berperang, besarnya sesuai dengan kesulitan dan kesusahan yang dihadapi
- Yang sabar dan tabah akan memperoleh kelezatan ilmu melebihi lezatnya dunia. Contoh :
Muhammad bin Al Hasan : أين أبناء الملوك من هذه الذّات ؟
- Konsentrasi dan tidak berpaling kepada selain ilmu à sepanjang hayat. Contoh :
Syaikh Abi Yusuf saat sakit keras menjelang wafat
- Menekuni ilmunya sepanjang waktu. Contoh :
Syeikh Muhammad bin Al Hasan
" شغلنى مسائل المكاتب عن الإستعداد لهذا اليوم, وإنّما قال ذلك تواضعا "
والله اعلم بالصواب
Tidak ada komentar:
Posting Komentar