Sabtu, 25 Juni 2011

Fasal 7 (Ta'lim Al Muta'allim)

التوكّل
Fasal VII
Tentang Tawakkal


  1. Orang yang hati telah terpengaruh warisan rizki, pangan ataupun sandang, sungguh jarang sekali yang dapat memusatkan perhatiannya untuk mencapai akhlak karimah dan obsesi yang mulia.
  2. Setiap orang nharus mampu menundukkan nafsunya dengan cara banyak-banyak beramal shaleh, sehingga tidak ada peluang menuruti hawa nafsunya.
  3. Segala kebutuhan dan rizki pelajar di penuhi Allah
" من تفقّه فى دين الله كفاه الله تعالى همّه ورزقه من حيث لايحتسب "
  1. Sudah sepatutnya setiap pelajar bersikap tawakkal dalam menuntut ilmu, jangan menghiraukan warisan rizki dan jangan mengotori hati dengan hal tersebut



  1. Orang yang berakal tidak boleh diselesaikan dengan urusan duniawi, sebab bukan membahayakan hati, akal dan badan dan merusak amal kebaikan.
  2. Boleh memperhatikan warisan duniawi selama tidak merusak hati, akal, badan dan amal kebajikan sehingga mendistorsi kekusyuan dalam sholat = amal akherat juga.
  3. ولا بدّ لطالب العلم من تقليل العلائق الدنيوّّّية بقدر الوسع, ولهذا اختاروا الغربة
Mengisolasi diri




  1. Harus sanggup menderita susah payah dalam perjalanan belajar (study tour) nya. Contoh Nabi Musa As
  2. Pahala tholabul ilmi lebih besar dari berperang, besarnya sesuai dengan kesulitan dan kesusahan yang dihadapi
  3. Yang sabar dan tabah akan memperoleh kelezatan ilmu melebihi lezatnya dunia. Contoh :
Muhammad bin Al Hasan : أين أبناء الملوك من هذه الذّات ؟



  1. Konsentrasi dan tidak berpaling kepada selain ilmu à sepanjang hayat. Contoh :
Syaikh Abi Yusuf saat sakit keras menjelang wafat
  1. Menekuni ilmunya sepanjang waktu. Contoh :
Syeikh Muhammad bin Al Hasan
" شغلنى مسائل المكاتب عن الإستعداد لهذا اليوم, وإنّما قال ذلك تواضعا "




والله اعلم بالصواب

Tidak ada komentar:

Posting Komentar