Sabtu, 03 Januari 2015

NASEHAT MBAH MOEN

Suatu hari ada seorang yang bermaksud berziarah wali songo. Di tengah perjalanan ia bertamu kepada Kyai. Melihat pakaian yang ia kenakan, dapat diketahui bahwa ia adalah seorang santri. Setelah ia berjabat tangan dengan mencium tangan Kyai, terjadilah suatu dialog antara Kyai dan santri itu.
Kyai : siapa?.
Santri : Saya *** santri pondok ***, kyai.
Kyai : Ada perlu apa?.
Santri : Mau ziarah, dan minta doa dari Kyai agar mendapat Futuh (terbukanya hati untuk menerima Ilmu) dalam belajar.
Kyai : Sudah minta izin kepada Kyaimu?.
Santri : Sudah mendapat izin Kyai.
Kyai : Apakah pondok tempat belajar sampeyan sedang libur?.
Santri : Tidak, Kegiatan di Pondok tempat belajar saya sedang aktif, belum libur.
Kyai : Kalau begitu kamu sekarang kembali ke pondok, kamu boleh ke sini kalau libur?.
Santri : Saya minta doa agar terbuka hatinya sehingga mudah menerima pelajaran kyai.
Kyai : Pasti saya doakan, tetapi kamu harus segera kembali ke pondok, belajar yang tekun. Kalau kamu ingin ke futuh, dengan belajar, nderes dan menaati peraturan pondok, Nanti kalau liburan atau pondok tidak aktif, kamu boleh berziarah ke wali songo atau ke sini?.
Santri : iya Kyai, saya mohon pamit.
Kemudian Kyai itu memanggil khodim yang melayani keperluan Kyai dengan gaya khas Beliau.
Kyai : Cong, iki tamune durung ono ngombene, jajane diubengno (Nak, Ada tamu yang belum diberi minum. Makanan kecilnya dibagi kepada tamu).
Khodim : Inggeh (ya).
***
Doa agar terfutuh dari Kyai itu (Mbah Moen) kepada Para santri, dibaca tiap selesai sholat fardlu minimal satu kali.
اللهم افتح لي فتوح العارفين، واجعل أعمالي خالصة لوجهك الكريم، وارحمني برحمتك يا أرحم الراحمين.

Alloohumma Iftah lii futuuhal 'aarifiin waj'al a'maalii khoolishotan liwajhikal kariim warhamnii birohmatika yaa arhamar roohimiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar