Kamis, 01 Januari 2015

KH. ABDUL HALIM, MZ

Oleh: Zaim Abdullah
Sahabat ini bernama Abdul Chalim. Sebelum muallaf namanya Lie Kwong Ling. Dan saya biasa memanggil dengan sebutan Koh Ling.
Dia salah satu orang dekat Gus Dur. Ber-sama2 berjuang di PKB sebagai bendaharawan. Di antara sekeliling Gus Dur, Koh Ling diberi gelar Pencari Bisikan Langit. Dia memang dikenal punya kemampuan spiritual yang kuat.
Bobot Abdul Chalim melebihi Gus Dur. Tentu maksud bobot di sini dalam arti sebenarnya, berat badan. Maklum, Koh Ling ini pegulat. Bukan kecengan. Pernah 2 tahun menyandang gelar Juara Gulat Dunia (1979-1980). Untuk tingkat nasional selama 10 tahun menjadi juara. Dan dinobatkan sebagai Atlet Terbaik pilihan SIWO PWI Jatim, tahun 1986.
Berat badan Koh Ling sejalan dengan hobi kulinernya. Pernah tiga hari saya diajak keliling Jatim, silaturahim kepada para ulama dan masayih. Selama itu satu hal yang tidak pernah terlewatkan. Setiap kali masuk kota atau kabupaten dia sempatkan mampir pada sebuah warung. Entah mencicipi makanan, jajanan atau sekedar minuman. Tentu masakan atau minuman khas setempat.
Kuliner merupakan salah satu profesinya. Dia berjuluk chef handal untuk spesialis China Moslem Food, punya restoran dan perusahaan roti. Profesi lainnya, pemilik bengkel resmi untuk motor Jepang, produsen jamu, bursa efek dan lainnya.
Hebat lagi, Koh Ling, di samping kesibukan bisnis, masih mampu membagi waktu untuk kegiatan sosial dan keagamaan. Dia aktif berdakwah. Beberapakali saya diampiri untuk diajak tabligh sampai ke pelosok di Jatim. Sehingga sosoknya cukup dikenal di kalangan warga nahdliyin Jawa Timur.
Di antara buah dakwah Koh Ling yang nyata adalah sebagai bagian dari pendiri organisasi Persaudaraan Islam Tionghoa Indonesia (PITI/ sekarang Perhimpunan Iman Tauhid Indonesia) tingkat Surabaya, Jatim maupun Indonesia. Menjadi inisiator pendirian Masjid Cheng Hoo yg amat terkenal itu dan banyak lainnya. Yang juga fenomenal adalah menulis Tafsir Juz 'Amma dalam bahasa Mandarin. Semua aktivitasnya itu membuat Koh Ling banyak dicintai.
Dan Allah Swt lebih mencintainya. Tepat pada 2 Januari 2010, KH Abdul Chalim MZ dipanggil ke haribaan Sang Khalik, dalam usia 55 tahun. Allahummaghfir lahu warhamhu waafihi wa'fu 'anhu. Ilaa akhiinaa Abdul Chalim Muhammad Zain al-Hajj..... al Faatihah.u

Tidak ada komentar:

Posting Komentar