Oleh: Zaim Abdullah
Sahabat ini bernama Abdul Chalim. Sebelum muallaf namanya Lie Kwong Ling. Dan saya biasa memanggil dengan sebutan Koh Ling.
Dia salah satu orang dekat Gus Dur. Ber-sama2 berjuang di PKB sebagai
bendaharawan. Di antara sekeliling Gus Dur, Koh Ling diberi gelar
Pencari Bisikan Langit. Dia memang dikenal punya kemampuan spiritual
yang kuat.
Bobot Abdul Chalim melebihi Gus Dur. Tentu maksud bobot
di sini dalam arti sebenarnya, berat badan. Maklum, Koh Ling ini
pegulat. Bukan kecengan. Pernah 2 tahun
menyandang gelar Juara Gulat Dunia (1979-1980). Untuk tingkat nasional
selama 10 tahun menjadi juara. Dan dinobatkan sebagai Atlet Terbaik
pilihan SIWO PWI Jatim, tahun 1986.
Berat badan Koh Ling sejalan
dengan hobi kulinernya. Pernah tiga hari saya diajak keliling Jatim,
silaturahim kepada para ulama dan masayih. Selama itu satu hal yang
tidak pernah terlewatkan. Setiap kali masuk kota atau kabupaten dia
sempatkan mampir pada sebuah warung. Entah mencicipi makanan, jajanan
atau sekedar minuman. Tentu masakan atau minuman khas setempat.
Kuliner merupakan salah satu profesinya. Dia berjuluk chef handal untuk
spesialis China Moslem Food, punya restoran dan perusahaan roti. Profesi
lainnya, pemilik bengkel resmi untuk motor Jepang, produsen jamu, bursa
efek dan lainnya.
Hebat lagi, Koh Ling, di samping kesibukan
bisnis, masih mampu membagi waktu untuk kegiatan sosial dan keagamaan.
Dia aktif berdakwah. Beberapakali saya diampiri untuk diajak tabligh
sampai ke pelosok di Jatim. Sehingga sosoknya cukup dikenal di kalangan
warga nahdliyin Jawa Timur.
Di antara buah dakwah Koh Ling yang
nyata adalah sebagai bagian dari pendiri organisasi Persaudaraan Islam
Tionghoa Indonesia (PITI/ sekarang Perhimpunan Iman Tauhid Indonesia)
tingkat Surabaya, Jatim maupun Indonesia. Menjadi inisiator pendirian
Masjid Cheng Hoo yg amat terkenal itu dan banyak lainnya. Yang juga
fenomenal adalah menulis Tafsir Juz 'Amma dalam bahasa Mandarin. Semua
aktivitasnya itu membuat Koh Ling banyak dicintai.
Dan Allah Swt
lebih mencintainya. Tepat pada 2 Januari 2010, KH Abdul Chalim MZ
dipanggil ke haribaan Sang Khalik, dalam usia 55 tahun. Allahummaghfir
lahu warhamhu waafihi wa'fu 'anhu. Ilaa akhiinaa Abdul Chalim Muhammad
Zain al-Hajj..... al Faatihah.u
Tidak ada komentar:
Posting Komentar