Minggu, 18 Januari 2015

ABU BAKAR RA DAN UMAR RA BERLOMBA DALAM KEBAIKAN



Sahabat Abu Bakar R.a. dan Umar R.a. adalah dua menteri Rasulullah dan keduanya juga merupakan ayah mertua dari Rasulullah. Mereka berdua adalah orang yang pertama kali diperintah oleh Rasulullah dalam setiap urusan, sehingga di antara mereka berdua saling mencintai dan mengasihi dan saling berlomba dalam kebaikan, masing-masing ingin mengungguli yang lain.

Dalam persaingan tersebut Abu Bakarlah yang selalu jadi pemenangnya. Dalam perang Tabuk, Umar berkata, “Hari ini aku pasti bisa mengungguli Abu Bakar.” Dia pergi dengan membawa separoh hartanya kepada Rasulullah S.a.w.. Maka Rasulullah S.a.w. bertanya kepadanya, “Apa yang kamu sisakan untuk keluargamu?”
Umar menjawab, “Aku telah menyisakan separoh harta bendaku untuk keluargaku.” 

Tiba–tiba Abu Bakar datang membawa harta bendanya, lalu meletakkannya di pangkuan Rasulullah. Rasulullah bertanya kepadanya, “Apa yang kamu sisakan untuk keluargamu wahai Abu Bakar?”
Abu Bakar menjawab, “Aku telah menyisakan untuk mereka Allah dan Rasul-Nya.”

Umar pun sadar bahwa pada saat itu kebaikan Abu Bakar telah mengungguli kebaikannya. Bukan hanya pada kali ini saja Abu Bakar selalu mengalahkan Umar dalam masalah kebaikan.

Pada suatu hari setelah melaksanakan shalat subuh, Rasul bertanya, “Siapakah di antara kalian yang melakukan puasa di hari ini?”
Umar berkata, “Wahai Rasulullah, malam tadi aku tidak berniat puasa sehingga sekarang aku tidak berpuasa.”
Abu Bakar berkata, “Aku wahai Rasulullah, malam tadi aku berniat berpuasa sehingga sekarang aku berpuasa.”

Rasulullah S.a.w. bertanya lagi, “Siapakah di antara kalian yang hari ini menjenguk orang sakit?”
Umar berkata, “Sekarang kita hanya melakukan shalat, bagaimana kita bisa menjenguk orang sakit?”
Abu Bakar berkata, “Wahai Rasulullah, aku mendengar kabar bahwa saudaraku Abdurrahman bin Auf sakit, lalu aku menjenguknya kemudian baru aku datang ke masjid.”

Nabi S.a.w. lalu melanjutkan pertanyaannya, “Siapakah di antara kalian yang telah berderma di hari ini?”
Umar berkata, “Wahai Rasulullah S.a.w., kami masih selalu bersamamu, bagaimana kami bershadaqah?”
Abu Bakar berkata, “Wahai Rasulullah, di saat aku akan masuk ke masjid tiba-tiba ada orang yang meminta-minta, saat itu juga aku melihat putera Abdurrahman bin Abu Bakar membawa sepotong roti, roti itu kemudian aku ambil dan aku berikan kepada peminta-minta tersebut.” 

Maka Nabi S.a.w. berkata, “Bergembiralah dengan surga, bergembiralah dengan surga.”

Di belakang Rasulullah S.a.w. yang berada di barisan terdepan dalam meraih kebaikan adalah Abu Bakar tidak terkecuali yang dikalahkan adalah Umar bin Al-Khathab R.a..

Suatu hari, dari kejauhan Umar melihat wanita tua renta yang membutuhkan pertolongan. Maka dia bergegas ingin menolongnya. Namun ternyata ada seorang lelaki yang lebih dahulu menolong wanita tua renta itu.

Pada hari berikutnya, peristiwa tersebut terulang kembali sehingga Umar bertanya kepada wanita tersebut, “Siapakah yang telah memberikan bantuan kepadamu?”
Wanita tua itu menjawab, “Seorang lelaki yang selalu datang kepadaku setiap hari.” 

Dari kejauhan ia lalu menanti datangnya laki-laki tersebut ke rumah wanita tua tersebut, ternyata laki-laki yang datang ke rumah wanita itu adalah Abu Bakar. Melihat kenyataan yang seperti itu Umar berkata, “Aku tidak berlomba dengan Abu Bakar dalam sesuatu, kecuali dialah yang memenangkannya.”

Hikmah:
Berlomba-lomba dalam kebaikan adalah sesuatu yang dianjurkan. Wahai saudaraku, marilah kita berlomba-lomba dalam kebaikan. Kebaikan apakah yang telah saudaraku lakukan hari ini? 
Wallahu Musta'an....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar