Kamis, 19 Januari 2012

25 TAHUN PPMDI BERKHIDMAT UNTUK UMMAT



Oleh: Drs.KH.Sulaeman Ma’ruf
Pimpinan Pondok Pesantren Modern Daar El Istiqomah-Kota Serang
A. Mukaddimah
Mensyukuri nikmat adalah suatu kewajiban agama (QS. Ibrahim: 7), sebagaimana bekerja dan belajar, maka sebaliknya, kufur nikmat adalah dilarang dan berdosa, pelakunya diancam dengan sanksi hukuman dari Allah swt. Apabila seseorang mensyukuri nikmat maka Allah swt. Berjanji akan menambah nikmat yang sudah ada padanya.
Nikmat yang telah diberikan Allah kepada manusia itu sungguh banyak dan tak terhingga. Baik yang ada pada diri manusia maupun yang diluar diri manusia. Yang ada didalam diri manusia itu diantaranya akal dan hati yang siap menerima petunjuk dan hidayah dari Allah swt. (agama) dan yang diluar diri manusia itu seluruh ciptaan Allah baik yang ada dilangit maupun yang ada dibumi.
Adapun cara mensyukuri nikmat yang diberikan oleh Allah swt. Adalah dengan melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya dalam rangka beribadah kepadaNya dalam arti seluas-luasnya. Ibadah dalam arti sempit itu contohnya shalat, puasa, zakat dan haji. Ibadah dalam arti luas itu segala amal perbuatan kita yang bermanfaat bagi kemaslahatan umat, bangsa dan Negara yang diniatkan karena Allah swt. Dan tak lepas dari hukum agama.
Maka dalam rangka mensyukuri nikmat Allah swt. ini, PPMDI mengadakan ulang tahun milad ke-25.
B. Kilas Balik
Berdirinya Balai Pendidikan Islam Pondok Pesantren Modern Daar El Istiqomah ( kepanjangan dari PPMDI) adalah di awali oleh keinginan yang kuat dari abah Moh. Masdani, ayah dari Drs. KH. Sulaeman Ma’ruf agar anaknya yang lulusan Gontor tahun 1978 dapat mendirikan pondok pesantren seperti Gontor.
Bermula dari pengajian privat Al-Qur’an dari rumah ke rumah dibawah bimbingan ibunda Syami’ah Suchaimi, Lopang th. 1984 yang semakin lama tidak bisa ditangani saking banyaknya permintaan dari beberapa keluarga yang menghendaki adanya pengajian privat keluarga dirumah masing-masing maka atas saran dari putra-putranya dan restu serta dukungan dari suami (abah Moh. Masdani-almarhum), disepakati bahwa  pengajian dialihkan dari bentuk privat menjadi bentuk umum, yang semula guru datang ke murid sekarang murid yang datang ke guru. Pengajian di adakan dirumah Abah Masdani dengan pembimbing 4 orang yaitu: ibunda Syami’ah, abah Masdani dan dua putranya (Drs.KH.Sulaeman Ma’ruf dan K.Samsul Ma’arif, S.Ag M.Pd) diluar dugaan bahwa kemudian jumlah peserta pengajian melimpah hingga mencapai lebih dari 100 orang yang terdiri dari kelompok anak-anak, remaja dan dewasa.
Setelah berjalan hampir dua tahun, pengajian yang tadinya memberikan pelajaran: Aqidah Akhlak, Al-Qur’a, Fikih ibadah dan latihan pidato yang dilaksanakan setiap ba’da magrib s/d jam 21.00 Wib. Ini, sesepuh dan tokoh masyarakat waktu itu yaitu bapak F.Abdul Ghani  mengusulkan untuk mendirikan sebuah lembaga pendidikan pesantren ditempat pengajian  itu, sekaligus mendaulat Drs.KH.Sulaeman Ma’ruf sebagai pimpinannya. Hal itu terjadi pada saat silaturrahim lebaran hari Rabu 10 Syawwal 1406 H. bertepatan dengan tanggal 18 Juni 1986 M. dengan dorongan pak Abdul Ghani dan alm. Ayahanda Moh.Masdani, akhirnya Drs.KH.Sulaeman Ma’ruf menyatakan Bismillah yang berarti bahwa dia siap untuk mengurus pesantren. Kemudian lurah kelurahan Penancangan waktu itu (Bapak Siradj Halim) dan bapak Dr.H.Baihaqi A.K (Dekan Fak. Syari’ah IAIN Serang-waktu itu) serta masyarakat yang hadir dalam suatu pertemuan dalam rangka silaturrahim dan peringatan Isra’ Mi’raj  Nabi Muhammad saw. Pada tahun 1987 dirumah abah Moh. Masdani ikut pula memberikan dukungan.
Sebagai pondok rintisan dalam langkahnya (sementara) hampir sama dengan pondok-pondok yang ada di Kabupaten, Kota Serang dan sekitarnya yakni menampung anak-anak yang berasal dari luar Kabupaten dan Kota Serang yang belajar diberbagai sekolah atau madrasah yang ada di Kabupaten dan Kota Serang. Perbedaannya hanya terletak pada disiplin keluar masuk pondok yang ketat dan program atau pelajarannya wajib diikuti oleh santri (ba’da isya’ sampai dengan pukul 21.00 wib. Dan subuh sampai dengan jam 06.15 wib.)
Tercatat sampai akhir tahun 1988 jumlah santri mencapai 80 santriwan dan santriwati yang berasal dari berbagai daerah diluar Kabupaten dan Kota Serang, diantaranya dari Lampung, Pandeglang, Bekasi, Jakarta, Bogor, Karawang dan daerah lainya diluar Serang.
C. Pondasi Awal
Dengan dasar pemikiran bahwa pondok ini harus lebih ditingkatkan baik kwalitas maupun kwantitasnya, dan untuk itu dibutuhkan kepercayaan masyarakat. Hal ini tentu saja berkaitan dengan pembenahan manajemen modern dan organisasi yang baik. Pondok ini berjalan berlandaskan hokum yang berlaku, maka pada tanggal 13 maret 1989 abah Moh. Masdani mendirikan Yayasan Daar El Istiqomah dibawah notaries R. Sumaryono,SH. Dengan nomor akte: 10 pertanggal 13 Maret 1989 dan terdaftar dikantor Pengadilan Negeri dengan nomor: 5/YY/1989/PNS tanggal 15 Maret 1989. Pendirian Yayasan Daar El Istiqomah Serang semakin memperkokoh dan mempermudah gerak langkah pondok. Dan pada tahun ajaran 1989/1990 Pondok mulai membuka Kulliyatul Mu’allimin wal Mu’allimat Al-Islamiyah (KMI) dengan program 6 tahun bagi lulusan Sekolah Dasar (SD) dan program 4 tahun bagi lulusan SLTP/MTs.
Pada tahun 1995/1996 jumlah santri yang belajar di PPMDI mencapai 163 orang yang duduk di 8 kelas yang ada, yaitu kelas I, II, III, I intensif, III intensif, IV, V dan kelas VI. Serta 27 santri TK/TPA. Program KMI Gontor dan program Madrasah Tsanawiyah dan ‘Aliyah-nya dari Departemen Agama (Depag) Republik Indonesia. Mereka diperkenankan mengikuti ujian Negara setelah memenuhi persyaratan dan dinyatakan naik kelas VI (enam) bagi yang akan mengikuti ujian Madrasah ‘Aliyah Negeri (MAN).
Program KMI dilaksanakan pada pagi hari mulai jam 07.00 s/d 12.30 Wib. Diselingi istirahat dua kali, dilanjutkan dengan kursus sore, mulai jam 13.00 s/d 14.30 Wib. Selanjutnya belajar kelompok yang masing-masing dilaksanakan pada ba’da asar dan malam hari dari jam 19.30 s/d 22.00 Wib.
Untuk menunjang kurikulum, pendidikan dan pengajaran pondok dilaksanakan pula berbagai aktifitas bagi santri yang wajib diikuti, seperti berorganisasi, gerakan pramuka, keterampilan (khusus putrid) dan silat/karate serta latihan da’wah.
D. Wakaf Pondok
Pada awal berdirinya, pondok hanya memiliki sebidang tanah seluas 200 m², wakaf dari abah Moh.Masdani yang terletak dibelakang rumahnya di Penancangan Baru Serang (sekarang ditempat tersebut telah berdiri Yayasan Tarbiyah Nurul Ma’arif (PTNM) yang dipimpin oleh K.Samsul Ma’arif, S.Ag. M.Pd, santri yang mukim menempati rumah dan mengontrak rumah milik orang china non muslim selama kurang lebih 3 tahun, secara bertahap pembangunan pondok dimulai dengan seadaanya, santri langsung yang mengerjakan, sepertihalnya pembuatan sumur, gedung majlis ukuran 5x6 m² dan dilanjutkan dengan gedung madrasah 2 lokal dengan fondasi bertingkat.
Untuk mengembangkan lokasi pondok di penancangan sudah tidak memungkinkan lagi karena lahan yang terbatas, maka pada tahun 1990 PPMDI berhasil membebaskan tanah seluas 2.400 m² dengan cara tukar tambah yang terletak di kampong Kesawon kelurahan Sukawana Kecamatan Serang dan pada tahun itu pula membuat gedung membuat gedung permanen 5 lokal ukuran 32x7 m² yang digunakan untuk ruang belajar 2 lokal, 1 lokal untuk dewan guru dan 2 lokal untuk asrama putra dan sebuah masjid ukuran 15x15 m²  dengan menggunakan dana bantuan dari Jam’iyyah Ihya’I  at Turats al Islamy, Kuwait sebesar 30  juta rupiah.
Sekarang jumlah gedung di PPMDI telah bertambah dengan berdirinya gedung Ar-Rahmah 11 lokal untuk asrama putri, gedung Al-Hikmah 6 lokal untuk asrama putra, gedung Palestina 6 lokal 2 lantai. Lantai bawah untuk sekretariat dan perpus dan lantai atas untuk asrama putra, serta gedung Indonesia 8 lokal.
Pernah juga PPMDI putra menempati gedung baru di Ciomas Serang, namun hanya 2 tahun, karena ada satu dan lain hal maka pindah lagi ke kampus PPMDI di Kesawon. Adapun lokasi yang di penancangan sudah diserah terimakan kepada Pesantren Tarbiyah Nurul Ma’arif yang dipimpin oleh K. Samsul Ma’arif, S.Ag, M.Pd.
Kemudian pada bulan Oktober 2010 PPMDI juga membentuk kepengurusan pengembangan tanah  wakaf pesantren yang terdiri dari, Penasehat: Drs.KH.Sualeman Ma’ruf dan ustadzah.Hj.Maunatul Hayat, Ketua: ust.H.Kholid Ma’mun, MA, bendahara: ust.Rapiudin, M.Ag dan sekretaris ust.Rizky Nuansa Cantiara dengan agenada membeli tanah yang ada di sekeliling Pesantren seluas 5 ha, untuk pembelian tanah tersebut di butuhkan biaya kurang lebih 6.690.000.000,- (enam milyar enam ratus Sembilan puluh juta rupiah) namun hingga sangat ini dana baru terkumpul 73.000.000,- (tujuh puluh tiga juta rupiah). Serta pada bulan Januari 2012 ini PPMDI Alhamdulillah juga mendapatkan wakaf tanah dari Bp. H. Abdullah Surya seluas kurang lebih 1,5 ha yang berlokasikan di kampung Sepang kec. Taktakan Kota Serang.
E. Milad PPMDI ke-25
Berbagai kegiatan diadakan dalam rangka ulang tahun milad ke 25 ini, antara lain silaturrahim para ulama pimpinan pesantren se-provinsi Banten, tokoh masyarakat, alumni, santri dan wali santri, Tausiah tentang kewajiban mensyukuri nikmat dengan pembicara KH.Ahmad Hasyim Muzadi, seminar tentang pendidikan, perkemahan pramuka penggalang penegak, lomba nasyid, marawis dan qasidah dan lain sebagainya yang intinya adalah membangkitkan dan menggalang potensi guru dan santri ponpes baik intern maupun ekstern.
Lebih dari seratus lembaga pendidikan di undang baik sekolah, madrasah, majlis taklim maupun pesantren. Dengan satu tujuan memperkokoh tali silaturrahim dan ukhuwwah Islamiyyah, menggalang potensi ummat untuk meraih prestasi.
Tentu saja peringatan milad ke-25 ini hanya wasilah atau media saja untuk membangun semangat ke-Islaman dan ke-Indonesiaan dan tujuannya adalah untuk mewujudkan generasi muslim yang kaffah dan menggapai ridha Allah swt. melalui peningkatan kwalitas pendidikan di pondok pesantren maka kerjasama pun dilakukan dengan berbagai pihak dalam mewujudkan harapan dan cita-cita tersebut. Antara lain dengan Forum Silaturrahim Pondok Pesantren (FSPP), Kemenag, Pemprov dan Pemkot, BAZ dan lembaga-lembaga yang lain.
Kepada mereka yang telah ikut berjasa dan membantu kelancaraan acara milad ke-25 dan pendidikan di PPMDI dihaturkan banyak terima kasih, jazakumullah khairan katsiran.
F. Kiprah PPMDI di Masyarakat
Usia PPMDI yang sudah 25 tahun telah melahirkan banyak alumni baik yang hanya mengenyam belajar sebentar dari hanya satu tahun lebih samapai dengan yang lulus dengan mengenyam pendidikan selama enam tahun, mereka telah menunjukkan kiprahnya di tengah-tengah kehidupan masyarakat, terutama dibidang pendidikan dan dakwah, namun ada juga yang bergelut dibidang ekonomi dan politik.
Semua harus kita syukuri bersama, diusianya yang sudah seperempat abad ini tentu harus lebih ditingkatkan lagi kiprahnya dalam rangka turut serta memajukan bangsa dan Negara terutama dibidang pendidikan dan agama, terutama lagi pendidikan karakter (akhlakul karimah).
G. Penutup
Dalam rangka ikut serta mengembangkan pendidikan karakter. PPMDI mengarahkan anak didiknya untuk menjadi muslim sejati atau hamba Allah yang baik. Hamba Allah yang selalu berpegang teguh dengan Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah saw., memahami ajaran agama dengan baik dan mengamalkannya, memiliki pengetahuaan yang seimbang baik ilmu syari’at maupun ilmu pengetahuan alam.
Ya Allah anugraihilah kami, anak keturunan kami dan seluruh umat Islam ilmu pengetahuan agama yang baik dan kemampuan untuk mengamalkannya.
Ya Allah berilah kami kebaikan di dunia dan akhirat. Jauhkanlah kami dari api neraka. Amin ya Rabbal Alamin.

Wallahu’ alamu bisshawab

Artikel ini: telah di muat di Koran Kabar Banten, Kamis 19 Januari 2012, hal 8

Tidak ada komentar:

Posting Komentar